--->you already visited carapandangku.blogspot.com<---

Pages

30 Mei 2011

Menghitung Beta Dengan Model Indeks Tunggal

Hai, hai, haiii.... beruntung banget kamu masuk ke artikel ini.. Karena disini saya akan menjelaskan bagaimana cara menghitung beta dengan metode indeks tunggal. Saya akan memasukkan dengan selengkap mungkin karena saya tau persis kalo nyari di blog ato situs lain koq ribet banget gitu rumusnya...

Hehehe.. langsung ajacek berikut ini.. semoga dimengerti yah, karena bahasanya juga pake bahasa saya.. hehehe..





 
Beta (β) merupakan pengukur risiko sistematis dari suatu saham atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Beta juga berfungsi sebagai pengukur volatilitas return saham, atau portofolio terhadap return pasar. Volatilitas merupakan fluktuasi return suatu saham atau portofolio dalam suatu periode tertentu, jika secara statistik fluktuasi tersebut mengikuti fluktuasi dari return-return pasar, maka dikatakan beta dari sekuritas tersebut bernilai satu (Jogiyanto, 2007:266).
            Fluktuasi tersebut menunjukkan risiko sistematis dari saham tersebut, semakin besar return suatu saham berfluktuasi terhadap return pasar, maka risiko sistematisnya akan lebih besar, demikian pula sebaliknya, semakin kecil fluktuasi return suatu saham terhadap return pasar, semakin kecil pula beta saham tersebut. Karena fluktuasi juga sebagai pengukur risiko, maka beta bernilai 1 menunjukkan bahwa risiko sistematik suatu sekuritas atau portofolio sama dengan risiko pasar.
            Beta saham individual cenderung memiliki koefisien determinasi (yaitu kuadrat dari koefisien korelasi yang lebih rendah dari beta portoofolio), koefisien determinasi menunjukkan proporsi perubahan nilai Rit yang bisa dijelaskan Rmt. Beta portofolio umumnya lebih akurat dari beta sekuritas individual karena ada kemungkinan nilai beta selalu berubah dari waktu ke waktu kemudian penaksiran beta selalu mengandung unsur kesalahan acak (random error). Risiko yang relevan untuk dipertimbangkan dalam investasi yang berbentuk portofolio adalah risiko sistematis, dimana besar kecilnya risiko tersebut ditunjukkan oleh besar kecilnya satuan beta. Besar kecilnya beta menunjukkan besar kecilnya kepekaan perubahan tingkat keuntungan saham Rit terhadap perubahan tingkat keuntungan pasar Rmt.
            Menurut Husnan (2001:168) penilaian terhadap Beta (β) sendiri dapat dikategorikan ke dalam tiga kondisi yaitu:
1.      Apabila β = 1, berarti tingkat keuntungan saham i berubah secara proporsional dengan tingkat keuntungan pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i sama dengan risiko sistematis pasar.
2.      Apabila β > 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih besar dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i lebih besar dibandingkan dengan risiko sistematis pasar, saham jenis ini sering juga disebut sebagai saham agresif.
3.      Apabila β < 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih kecil dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i lebih kecil dibandingkan dengan risiko sistematis pasar, saham jenis ini sering juga disebut sebagai saham defensif.
            Mengetahui beta suatu sekuritas merupakan hal penting untuk menganalisa sekuritas tersebut. Beta suatu sekuritas menunjukkan risiko sistematisnya yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Mengetahui beta masing-masing sekuritas juga berguna untuk pertimbangan memasukkan sekuritas tersebut ke dalam portofolio yang akan dibentuk.
            Pengukuran beta suatu saham dapat dilakukan dengan menggunakan Single Index Model (Husnan, 2001:46). Model ini berasumsi bahwa return saham berkorelasi dengan perubahan return pasar, dan untuk mengukur korelasi tersebut bisa dilakukan dengan menghubungkan return saham individual (R­it) dengan return indeks pasar (Rmt). Tingkat return saham ini dihitung dengan rumus berikut:

 
Di mana:
R = Return saham pada akhir bulan ke t
Pt   = Clossing price pada akhir bulan ke t
Pt-1  Clossing price pada akhir bulan sebelumnya (t-1)
            Risiko sistematis sebagai bagian dari risiko pasar sangat tergantung pada investor dalam mendefinisikan kondisi pasar dan ini berpengaruh dalam perubahan harga saham yang umumnya dikaitkan dengan perubahan dalam pengharapan investor terhadap prospek perusahaan. Untuk mengetahui kondisi pasar dipergunakan indeks pasar sebagai indikator keadaana pasar modal di Indonesia yang dalam penelitian ini diwakili oleh IHSG.
            Untuk menghitung return pasar (market return) pada periode ke-t dengan menggunakan IHSG dapat dihitung sebagai berikut:
 
Dimana:
Rmt  = Return pasar pada akhir bulan ke t
IHSGt  = IHSG pada akhir bulan ke t
IHSGt-1 = IHSG pada akhir bulan sebelumnya (t-1)
            Return saham dan return pasar yang telah dihitung selanjutnya dipakai untuk menghitung beta untuk masing-masing perusahaan dengan menggunakan regresi Ordinary Least Square (OLS) berdasarkan model indeks tunggal yang persamaannya dirumuskan sebagai berikut:

 
Dimana:
Rit = return saham perusahaan i pada periode ke t
αi = intersep dari regresi untuk masing-masing perusahaan i
βit = beta untuk masing-masing perusahaan i
Rmt = return indeks pasar pada periode t
eit = kesalahan residu untuk persamaan regresi perusahaan i pada periode ke t.

Sehingga rumus mencari beta dengan metode indeks tunggal adalah sebagai berikut:
Dimana:
β = Beta
n = Periode / Jumlah data
Rmt = Return Pasar
Rit = Return Sekuritas







Untuk lebih menyederhanakan perhitungan bisa digunakan microsoft excel. Demikian ulasan dari saya dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran selalu terbuka.. Silakan berikan komentar di bawah artikel ini. Salam :)





















Kata kunci yang berhubungan dengan artikel ini:
beta dengan indeks tunggal, perhitungan beta, mwnghitung beta, cara menghitung beta, nilai beta dengan metode indeks tunggal

9 komentar:

  1. itung retrun sahamnya pakai dividen ngak?

    BalasHapus
  2. misi mau tanya...beta satuannya apa ya>
    makasih...
    kalo balesnya lebih cepet lebih makasih hehehehe

    BalasHapus
  3. sist,mau tanya yg teori yang menunjukan kalo risiko sistematis bisa di hitung dengan beta.teori dari siapa?thx

    BalasHapus
  4. Makasih atas artikelnya...

    Coba bantu jawab :

    @Anonim : Kalau ada deviden, masukkan juga R = D1/P0 + (P1+P0)/P0

    @Yunavita : Setahu saya gak ada satuannya cuma angka aja. Hehehe.

    @Vanessa : Coba lihat di buku untuk lebih jelasnya. wkwkwkwkk

    BalasHapus
  5. kalau boleh tau rumus ini di ambil dari buku apa yah? thx

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Numpang lewat yah min ^^

    HANYA DI OPPO POKER
    Yang Banyak Bonus nya..
    Ga percaya?? Coba dulu ajah.. biar ga penasaran...

    BalasHapus
  8. Tolong dong
    kasi tau nama bukunya atau pengarang bukunyaa
    penting banget soalnyaaaa. . ,

    BalasHapus

Please Comment Here

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...